Postingan

Prinsip Dasar Analisis Volumetri

Gambar
Prinsip Dasar Mengukur volume larutan adalah jauh lebih cepat dibandingkan dengan menimbang berat suatu zat secara gravimetri. Dengan akurasi yang sama, analisis volumetri memungkinkan suatu zat yang dianalisis (analit) bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya telah diketahui (titran) dan dialirkan melalui buret dalam bentuk larutan. Konsentrasi  larutan analit kemudian ditentukan secara kuantitatif. Proses diatas dikenal dengan  proses titrasi . Oleh karena itu, analisa volumetri disebut juga   analisa titrimetri . Secara umum, reaksi dasar antara komponen analit dengan titran dinyatakan melalui persamaan : aA  + tT  →  Produk ‘a’ merupakan jumlah mol analit (A) yang bereaksi secara stoikiometri dengan ‘t’ mol titran (T). Keadaan dimana volume titran yang ditambahkan tepat sama dengan volume yang diperlukan oleh analit untuk bereaksi sempurna disebut sebagai titik ekivalen . Pencapaian titik ekivalen umumnya dit

Klasifikasi Analisis Titrimetri

Gambar
Analisis titrimetri secara garis besar dapat diklasifikasi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu :

Larutan Standar Primer dan Sekunder

Gambar
Semua teknik analisis titrimetri bergantung pada larutan standar. Larutan standar mengandung sejumlah reagen per satuan volume larutan dengan ketetapan tinggi dan dinyatakan dalam satuan normalitas (g.ek/L). Larutan standar yang digunakan harus diketahui dengan tepat konsentrasinya. Gambar. Berbagai Jenis larutan Standart Zat kimia yang benar-benar murni ditimbang dengan tepat dan dilarutkan dalam sejumlah tertentu pelarut untuk menghasilkan larutan standar primer . Larutan standar lain yang ditetapkan konsentrasinya melalui titrasi dengan menggunakan larutan standar primer disebut sebagai larutan standar sekunder . Bahan kimia yang dapat digunakan sebagai larutan standar primer harus memenuhi 3 (tiga) persyaratan, yaitu : Memiliki kemurnian yang tinggi dengan kadar pengotor < 0,02%. Stabil secara kimiawi, mudah dikeringkan dan tidak bersifat higroskopis. Memiliki berat ekivalen yang besar untuk menghindarkan kesalahan akibat penimbangan. Beberapa l

Perhitungan Dasar Titrasi

Gambar
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam teknik perhitungan  titrasi, yaitu : 1. Pengenceran Faktor yg digunakan untuk mengalikan hasil perhitungan penentuan kadar zat dalam suatu sampel jika sampel tersebut diencerkan dari keadaan awal menjadi konsentrasi yang lebih rendah melalui teknik analisa titrimetri. 2. Kenormalan (Normality = N) Pada saat tercapainya titik ekivalen, jumlah ekivalen dalam suatu cuplikan akan sama dengan jumlah ekivalen zat penitrasi (titran). Jika V A   mL larutan A setara dengan V B   mL larutan B yang kenormalannya N B   maka untuk menghitung kenormalan larutan A (N A ) : Sehingga: 3. Perhitungan Kadar Analit (%) Penentuan kadar suatu zat pada umumnya dinyatakan dalam persen (%), yaitu : Dalam Titrasi: Sehingga: Contoh Soal 1. Sampel NaCl murni seberat 0,2286 g dilarutkan dalam air. Kemudian ditambahkan tepat 50,00 mL larutan AgNO 3 untuk mengendapkan semua Cl- sebagai AgCl. Kelebihan AgNO 3 dititrasi dengan lar